Info Haji 2025
Info Haji 2025
Info Haji 2025
Info Haji 2025
Info Haji 2025
Info Haji 2025
Home
»
Ohayo
»
Detail Berita


Kecantikan dan Keanggunan Abadi Dalam Kimono, Busana Tradisional Jepang

Foto: Hakubi Kyoto Kimono School, Kanagawa (kanagawa.jp)
Pasang Iklan
Oleh : Rr. Anne Marie Heidija

Semarang, Kilaswarta.com -- Di antara berbagai ikon budaya Jepang, Kimono berdiri sebagai simbol yang paling elegan dan bersejarah. Busana tradisional ini tidak hanya mencerminkan keindahan estetika Jepang, tetapi juga menyimpan nilai-nilai mendalam tentang tradisi, status sosial, dan ekspresi seni.

Dari pesta pernikahan hingga perayaan musim, kimono menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jepang yang terus lestari hingga saat ini.

Asal-Usul dan Sejarah Kimono

Sejarah kimono dapat ditelusuri hingga periode Heian (794–1185), meskipun bentuk awalnya jauh berbeda dengan kimono modern. Pada masa itu, pakaian tradisional Jepang dikenal dengan nama Kosode, yang berarti "lengan pendek".

Baca Juga : Gyaru, Tren Fashion Anak Muda Jepang yang Mendobrak Tradisi

Kosode adalah busana sehari-hari yang sederhana, tetapi pada zaman ini juga mulai muncul tren berlapis-lapis pakaian yang dikenal sebagai Juni-Hitoe, atau "dua belas lapis pakaian".

Pada periode Edo (1603–1868), kosode berevolusi menjadi kimono seperti yang kita kenal sekarang. Saat itu, kimono bukan hanya pakaian sehari-hari, tetapi juga menjadi indikator status sosial dan ekonomi.

Motif, warna, dan bahan yang digunakan pada kimono menunjukkan kelas sosial pemakainya. Misalnya, samurai biasanya memakai kimono dengan desain yang lebih sederhana, sementara kalangan pedagang yang kaya sering kali mengenakan kimono dengan motif yang rumit dan warna cerah.

Baca Juga : Gambaran Keindahan dan Keseimbangan yang Terangkai Dalam Seni Ikebana

Halaman :

Berikan Penilaian untuk Artikel Ini

Kata Kunci : Sejarah Kimono berawal dari periode Heian (794–1185), busana tradisional Jepang ini tidak hanya mencerminkan keindahan estetika.

Sorotan

Ahli Terapi Pembesar Penis di Sumbawa Bapak Haji Abdul Azis, Atasi Impoten

08 Sep 2025, 23:14 WIB

Sosialisasi Cuci Tangan oleh Mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang

08 Sep 2025, 18:15 WIB

Mahasiswa PGRI Semarang Berhasil Mewujudkan Sekolah Bebas Bullying di SD Negeri Diwak

08 Sep 2025, 18:21 WIB

Mahasiswa KKN UNDIP Wujudkan Pojok Literasi di Desa Dersansari

07 Sep 2025, 8:41 WIB


Pilihan Redaksi

Baca Juga

Berita Lainnya

Pasang Iklan
Goenglish CHANNEL
Lihat Semua
Gojapan CHANNEL
Lihat Semua
Tradisional CHANNEL
Lihat Semua