Pasang Iklan
Pasang Iklan
Home
»
Teknologi
»
Detail Berita


Tiongkok Hadapi Kekurangan Talenta Ketika Lulusan Terbaiknya Menghindari Dinas Militer

Foto: Para pemuda di Fuyang menunggu pemeriksaan fisik untuk bergabung dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (Foto: Reuters)
Pasang Iklan
Oleh : Rr. Anne Marie Heidija

Indopasific, Kilas Warta -- Ketidakmampuan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam merekrut dan mempertahankan personel yang memenuhi syarat guna mengoperasikan dan memelihara sistem berteknologi mutakhir dapat menghalangi upaya modernisasi militer Partai Komunis Tiongkok dan menghambat ambisinya untuk mendominasi kawasan ini, demikian pendapat para analis.

Lulusan terbaik menghindari dinas militer dan memilih pekerjaan di sektor swasta yang lebih menguntungkan dan tidak terlalu dibatasi, serta reformasi PLA untuk mengatasi kekurangan perekrutan tampaknya menghadapi perjuangan berat.

“Menurut pengakuan mereka sendiri, militer [PLA] terus berjuang untuk menarik dan mempertahankan orang-orang terpelajar dan terampil yang dapat menggunakan persenjataan dan peralatan,” ungkap Dr. Timothy Heath, peneliti pertahanan internasional senior di Rand Corp., kepada FORUM. “Kekurangan tenaga kerja terampil dapat memengaruhi kemampuan PLA untuk melakukan pelatihan canggih bersama dengan negara-negara regional lainnya, sehingga dapat merusak pengaruh dan prestisenya.”

PLA sangat bergantung pada sukarelawan untuk mengisi jajaran pasukannya yang jumlahnya mencapai 2 juta anggota militer. Angka itu mencakup sekitar 450.000 perwira dan personel sipil, 850.000 bintara, dan 700.000 prajurit tamtama.

Baca Juga : Sea Water RO Mobile, Penunjang Aktivitas Prajurit di Pulau Terluar

Untuk menarik personel dengan keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan, PLA telah berupaya merekrut lulusan berbagai universitas di Tiongkok. Akan tetapi, data dari Tsinghua University, universitas elite di Beijing, menunjukkan bahwa hanya 12 dari 8.000 lulusannya pada tahun 2022 yang bergabung dengan PLA, demikian yang dilaporkan surat kabar The Economist. Sejak tahun 2005, jumlah lulusan Tsinghua yang mendaftarkan diri di PLA rata-rata hanya 16 orang.

Sensus Tiongkok pada tahun 2020 menunjukkan bahwa PLA gagal mencapai sasaran 10 tahunnya untuk menambahkan 70% lebih banyak lulusan universitas ke dalam jajarannya, dan hanya mampu merekrut 57% sejak tahun 2010.

Selain gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan sektor swasta, calon anggota militer sering kali menganggap kehidupan militer terlalu membatasi kebebasan mereka, demikian yang dilaporkan The Economist. PLA, misalnya, sangat membatasi akses internet. Untuk menikah atau bercerai, semua staf harus mendapatkan izin dari atasannya. Prajurit tamtama tinggal di barak, dan sebagian besar perwira dan bintara hanya dapat tinggal bersama dengan pasangan mereka setelah berdinas selama satu dekade.

Baca Juga : VAMTAC ST-5 Rapid Ranger, Sang Pengusung Rudal Starstreak RCWS Arhanud

-----
Konten ini adalah kerjasama Advertorial dan seluruh isi atau materi yang ada di dalamnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.

Berita ini telah ditayangkan di website www.infomiliter.com dengan judul Tiongkok Hadapi Kekurangan Talenta Ketika Lulusan Terbaiknya Menghindari Dinas Militer.

Halaman :

Kata Kunci : PLA Tiongkok menghadapi kekurangan talenta ketika lulusan terbaiknya menghindari dinas militer

Sorotan

Bambang Pacul Resmi Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Hendi di Pilkada Jateng 2024

10 Sep 2024, 16:57 WIB

Profil dan Latar Belakang Jenderal (Purn) Andika Perkasa, Calon Gubernur Jawa Tengah

08 Sep 2024, 15:08 WIB

Elektabilitas Menguat, Pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi Berpeluang Menang di Pilkada Jawa Tengah

07 Sep 2024, 1:16 WIB

Profil Hendrar Prihadi Cawagub Jawa Tengah 2024, Kolaborasi Sipil dan Militer untuk Jawa Tengah

03 Sep 2024, 23:42 WIB


Pilihan Redaksi

Baca Juga

Berita Lainnya

Pasang Iklan
English CHANNEL
Lihat Semua
Ohayo CHANNEL
Lihat Semua