Dunia seperti diingatkan peristiwa lima tahun lalu saat kemunculan Covid-19 di China berubah menjadi pandemi global dengan tujuh juta kematian dilaporkan.
Human Metapneumovirus (HMPV) kembali menjadi sorotan setelah sejumlah kasus dilaporkan di Indonesia, menyusul kabar peningkatan infeksi serupa di China.
Situasi ini memicu kekhawatiran, mengingat pengalaman dunia lima tahun lalu ketika Covid-19 merebak dari China hingga memicu pandemi global dengan jutaan korban jiwa.
Namun, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa HMPV bukan virus baru.
Dalam pernyataan resmi pada Senin (6/1), Menkes menyebutkan bahwa HMPV telah lama ada di Indonesia. "HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV," ungkapnya.
HMPV Bukan Virus Baru
Berbeda dengan Covid-19, HMPV telah dikenali sejak lama oleh dunia medis. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, meskipun para ahli percaya bahwa keberadaannya telah ada jauh sebelum itu.
“HMPV adalah virus lama yang sifatnya seperti flu. Sistem imunitas manusia sudah mengenalnya dan mampu merespons dengan baik,” ujar Menkes.
Senada dengan itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan bahwa HMPV telah lama menyebar ke berbagai belahan dunia tanpa menyebabkan masalah besar. Virus ini diketahui memiliki karakteristik berbeda dari Covid-19 yang baru muncul beberapa tahun lalu.
Gejala yang Perlu Diketahui
Gejala HMPV umumnya mirip dengan flu biasa, termasuk batuk, demam, hidung tersumbat dan sesak napas.
Pada kasus ringan, gejala tersebut dapat sembuh sendiri tanpa perawatan medis khusus. Namun, pada individu tertentu, seperti anak-anak, lansia, dan mereka dengan sistem imun lemah, HMPV dapat memicu komplikasi serius seperti bronkitis atau pneumonia.
Masa inkubasi HMPV berkisar antara tiga hingga enam hari, dan tingkat keparahan gejala bervariasi tergantung pada kondisi tubuh. Data CDC menunjukkan bahwa virus ini cenderung aktif pada akhir musim dingin hingga musim semi di daerah beriklim sedang.
Cara Penyebaran
HMPV menular dengan mekanisme serupa flu biasa, yaitu melalui droplet atau percikan air liur orang yang terinfeksi. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak erat seperti berjabat tangan, menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Virus ini lebih sering menyebar di musim dingin, saat orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.
Mengapa Anak-anak dan Lansia Rentan?
Anak-anak di bawah lima tahun dan lansia di atas 65 tahun dianggap kelompok paling rentan terhadap HMPV. Hal ini disebabkan oleh sistem imun yang masih berkembang pada anak-anak dan cenderung melemah pada lansia.
Selain itu, orang dengan penyakit penyerta seperti HIV atau kanker juga lebih berisiko mengalami komplikasi.
Para ahli menjelaskan bahwa infeksi pertama kali biasanya menjadi yang paling parah. Namun, setelah itu tubuh membentuk kekebalan sehingga paparan berikutnya tidak terlalu berat, asalkan sistem imun tetap terjaga.
Meskipun begitu, keberadaan HMPV yang telah lama membuat para pakar yakin bahwa kekebalan global terhadap virus ini sudah terbentuk, sehingga penyebarannya tidak meluas secara ekstrem.
Langkah Pencegahan
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
Beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah penularan HMPV, seperti menjaga pola hidup sehat dengan cukup istirahat dan olahraga, mencuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir memakai masker ketika merasa tidak enak badan, dan menghindari kontak erat dengan individu yang menunjukkan gejala flu.
Menkes juga mengingatkan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis apabila muncul gejala yang mencurigakan, terutama pada anak-anak dan kelompok rentan.
"Dengan mengikuti protokol kesehatan 3M – menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker – kita dapat mengatasi virus ini dengan baik, sebagaimana kita menangani Covid-19," tutup Menkes.
Meskipun HMPV bukanlah virus baru dan sudah lama menyebar di berbagai negara, masyarakat tetap disarankan untuk waspada.
Dengan menjaga imunitas tubuh dan menerapkan langkah pencegahan yang sederhana, risiko penularan virus ini dapat diminimalkan.
Hal terpenting adalah tetap tenang dan tidak panik, karena sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. (*)
Kata Kunci : Apa itu virus HMPV? Bagaimana Gejala HMPV? Bagaimana penyebarannya? HMPV Masuk Indonesia
Pengobatan Alat Vital Jakarta Timur Haji Sanusi, Solusi Vitalitas Pria dan Wanita
17 Jan 2025, 11:59 WIB
Pengobatan Alat Vital Jakarta Barat Haji Sanusi, Solusi Vitalitas Pria dan Wanita
17 Jan 2025, 10:51 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Akui Pentingnya Pengobatan Tradisional
17 Jan 2025, 21:38 WIB
Pengobatan Alat Vital Jakarta Selatan Haji Sanusi, Solusi Vitalitas Pria dan Wanita
17 Jan 2025, 12:08 WIB
15 Jan 2025, 19:24 WIB
14 Jan 2025, 20:33 WIB
Kesehatan
14 Jan 2025, 9:35 WIB
Kesehatan
13 Jan 2025, 8:53 WIB
Kesehatan
13 Jan 2025, 6:56 WIB
13 Jan 2025, 15:49 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 12:18 WIB
12 Jan 2025, 23:31 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 19:26 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 18:59 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 12:08 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 12:16 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 12:13 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 12:02 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 11:27 WIB
Kesehatan
12 Jan 2025, 19:20 WIB
Kesehatan
11 Jan 2025, 7:37 WIB
Kesehatan
11 Jan 2025, 13:45 WIB
Kesehatan
11 Jan 2025, 13:52 WIB
Kesehatan
11 Jan 2025, 7:44 WIB