Kegiatan ini mengusung tema besar “Mengembangkan Potensi, Menumbuhkan Mandiri: Sinergi Omah Tani dan Karang Taruna dalam Membangun Agroekowisata Digital Desa Tumbrep melalui Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa.”
Reza mengusung program Restorasi Mikro sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 13: Climate Action dan SDG 15: Life on Land. Kegiatan ini berlangsung di Omah Tani Batang dan dihadiri oleh para anggota komunitas setempat. Program dimulai dengan sesi edukasi yang membahas urgensi perubahan iklim serta pentingnya menjaga ekosistem daratan.
Peserta diajak memahami bagaimana perubahan iklim berdampak pada kehidupan sehari-hari, mulai dari cuaca ekstrem, penurunan kualitas lingkungan, hingga ancaman terhadap ketahanan pangan. Melalui diskusi interaktif, para peserta didorong untuk melihat bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
Baca Juga : Program PMM Kemdiktisaintek : Mahasiswa KKN-T Kemdiktisaintek UNDIP Gelar Program “SADAR” untuk Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Desa Tumbrep
Setelah sesi edukasi, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai bentuk implementasi nyata. Sebanyak 20 pohon pule (Alstonia scholaris) dan 30 pohon beringin (Ficus benjamina) ditanam di sekitar kawasan Omah Tani Batang. Bibit-bibit pohon ini merupakan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang, yang turut melihat pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, komunitas lokal, dan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Reza menjelaskan bahwa konsep restorasi mikro dipilih karena sesuai dengan kebutuhan lokal. Restorasi mikro menekankan pada tindakan sederhana namun konsisten untuk memperbaiki kualitas lingkungan dalam lingkup kecil. “Perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil. Penanaman pohon hari ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dalam jangka panjang pohon-pohon ini akan berkontribusi dalam menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, serta menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk,” ujarnya.
Lebih jauh, keberadaan pohon pule dan beringin juga memiliki manfaat ekologis penting. Selain menyerap emisi, akar pohon berfungsi mencegah erosi tanah, sementara kanopinya memberikan keteduhan dan menjaga kelembapan lingkungan sekitar. Dalam jangka panjang, pohon-pohon tersebut diharapkan dapat meningkatkan keanekaragaman hayati dengan menyediakan habitat bagi burung, serangga, dan organisme lain.
Baca Juga : Program Pemberdayaan Masyarakat Oleh Mahasiswa Kemdiktisaintek: Mahasiswa KKNT Undip Hadirkan Buku Panduan Bisnis untuk Remaja & Warga Desa TumbrepKata Kunci : Mahasiswa, KKN-T, UNDIP, Kemendiktisaintek, Batang, Desa Tumbrep, Edukasi, Restorasi Mikro
13 Nov 2025, 10:22 WIB
13 Nov 2025, 11:10 WIB
13 Nov 2025, 11:02 WIB
13 Nov 2025, 11:25 WIB
13 Nov 2025, 11:33 WIB
13 Nov 2025, 11:40 WIB
13 Nov 2025, 11:48 WIB
13 Nov 2025, 11:57 WIB
13 Nov 2025, 12:25 WIB
13 Nov 2025, 14:03 WIB
08 Nov 2025, 12:58 WIB
13 Okt 2025, 1:15 WIB
13 Okt 2025, 0:59 WIB
13 Okt 2025, 1:37 WIB
13 Okt 2025, 1:52 WIB
09 Okt 2025, 19:44 WIB
Tradisional
08 Okt 2025, 16:00 WIB
26 Sep 2025, 12:19 WIB
Tradisional
17 Sep 2025, 21:21 WIB
Tradisional
12 Sep 2025, 22:46 WIB
08 Sep 2025, 18:15 WIB
Tradisional
08 Sep 2025, 23:14 WIB
08 Sep 2025, 18:21 WIB
07 Sep 2025, 8:41 WIB

Dukung kami sajikan berita Inspirasional dan Independen Melalui Google...