Pasang Iklan
Pasang Iklan
Home
»
Alutsista
»
Detail Berita


Wanshan WS2400, Heavy Duty Truck dengan Sentuhan Missile Carrier

Foto: Trailer tank milik Korps Marinir dengan sentuhan missile carrier
Pasang Iklan
Oleh : Joko Yuwono

Jakarta, Kilas Warta -- Bagi Anda yang eksis di era ‘Perang Dingin,’ boleh jadi telah mengenal truk pengangkut rudal (missiles carrier trucks) jarak jauh berhulu ledak nuklir dari layar televisi. Kala Uni Soviet berjaya, hampir setiap pemberitaan terkait militer di Blok Timur kerap menyertakan sosok truk berukuran besar dengan sederetan roda ‘raksasa.’ Terbesit angan-angan penulis, mungkinkah truk berukuran giant tersebut hadir di Indonesia?

Identitas resminya adalah Wanshan WS2400, di arsenal Kavaleri Marinir truk berpenggerak 8×8 ini mengembang tugas sebagai trailer (oppleger) atau akrab juga disebut tank transporter dari ranpur BMP-3F. Sesuai label mereknya, Wanshan WS2400 adalah truk buatan Cina.

Rancangan truk ini mengambil platform truk MAZ-543 buatan Rusia, yang akrab digunakan menggotong rudal Scud. Sudah bukan isu lagi, bila sebagian besar alutsista dan perlengkapan tempur Cina diambil dari Rusia, baik secara lisensi atau ada juga yang menjiplak. Dan Seperti halnya Rusia (Uni Soviet), angkatan perang Cina juga sangat masif mengembangkan platform rudal jelajah dari peluncur truk.

Jawabannya tentu bisa saja, bahkan truk tersebut sudah hadir di Tanah Air, tentu bukan kapasitasnya sebagai pengangkut rudal jelajah. Setelah melalui penelusuran dan mendapatkan sumber yang valid. Sosok truk yang layak masuk golongan heavy utility truck ini sudah menjadi kelengkapan operasional Resimen Kavaleri (MenKav) Korps Marinir TNI AL. Karena berada di lingkup kavaleri, tentu Anda bisa menerka apa peran dari truk ini.

Baca Juga : Tampilan Sangar Ford Ranger Taifib Korps Marinir TNI AL

Wanshan diproduksi oleh unit Kendaraan Khusus Wanshan, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki China Aerospace Sanjiang Space Co. Ltd, yang juga anak perusahaan dari China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Meski berlabel buatan Cina, namun truk WS2400 menganut sistem ‘gado-gado,’ seperti komponen mesin menggunakan mesin besutan Jerman, yakni Deutz turbocharged yang menghasikan tenaga 517 hp. Kabarnya saat ini mesin Deutz sudah diproduksi di Cina lewat sistem lisensi dari ZF Friedrichshafen. Posisi mesin di WS2400 ditempatkan di bawah kabin awak kemudi.

Sebagai trailer penggendong tank, Wanshan WS2400 punya bobot kosong 19 ton dan kapasitas angkut hingga 22 ton. Bila dibandingkan dengan truk trailer Tatra T815-7 MOR89 yang juga dioperasikan Marinir TNI AL, maka Wanshan WS2400 masih kalah, Tatra T815-17 yang dikenal ‘raja’ reli Paris – Dakar ini punya kapasitas angkut hingga 24,3 ton. Lebih detail tentang Tatra T815-7 MOR89 dapat Anda lihat pada tautan artikel dibawah ini.

Dengan transmisi otomatis dan penggerak roda 8×8, Wanshan WS2400 sangat handal melahap medan offroad. Kendaraan khusus ini juga dilengkapi teknologi central tyre inflation system. Mampu melahap medan berat dan kapasitas angkut yang besar, membuat konsumsi bahan bakar truk ini terbilang rakus, situs military-today.com menyebut per 100 km menghabiskan 70 liter solar. Kecepatan maksimum truk ini bisa hingga 70 km per jam, dan jarak tempuh sampai 650 km. Sebagai wahana offroad, WS2400 sanggup berjalan di kemiringan medan 30 derajat, dan melintasi parit sedalam 2,5 meter. Temperatur rujukan dalam operasional WS2400, ada di rentang -40 sampai 50 derajat Celcius.

Baca Juga : ACMAT VLRA, Kendaraan Taktis Multipurpose Korps Marinir

-----
Konten ini adalah kerjasama Advertorial dan seluruh isi atau materi yang ada di dalamnya merupakan tanggungjawab pihak pemasang iklan.

Berita ini telah ditayangkan di website www.infomiliter.com dengan judul Wanshan WS2400, Heavy Duty Truck dengan Sentuhan Missile Carrier.

Halaman :

Kata Kunci : Wanshan WS2400 Heavy Duty Truck, Trailer Tank Marinir dengan sentuhan missile carrier

Sorotan

Profil Hendrar Prihadi Cawagub Jawa Tengah 2024, Kolaborasi Sipil dan Militer untuk Jawa Tengah

03 Sep 2024, 23:42 WIB

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) Himbau PPDS Anestesi Undip dibuka Kembali

02 Sep 2024, 3:34 WIB

PPDS Anestesi Undip Jadi Korban Ambisi Liberalisasi dan Kapitalisasi Sektor Kesehatan

02 Sep 2024, 2:44 WIB

Preman Birokrasi Berjubah Menkes, Mengatasi Bullying dengan Bullying dan Framing

02 Sep 2024, 2:53 WIB


Pilihan Redaksi

Baca Juga

Berita Lainnya

Pasang Iklan
English CHANNEL
Lihat Semua
Ohayo CHANNEL
Lihat Semua